Hiruk pikuk pemilu kedua atau disebut Pilpres kembali menggema setelah berakhirnya pemilu legislative beberapa bulan lalu. Pemilihan pilpres kali ini memang jauh lebih seru dibandingkan pemelihan legislative kemarin, bahkan pemilihan kali ini jauh lebih heboh dari 5 tahun yang lalu. Dengan jumlah calon presiden yang hanya 2, memang seluruh kekuatan sekarang hanya berada di 2 posisi, yaitu mendukung atau sama sekali tidak memilih.
Pun begitu juga yang terjadi di Serikat Pekerja yang menaungi buruh. Jika pemilihan legislative kemarin tidak berfihak hanya pada partai tertentu tapi lebih ke pribadi perorangan untuk dipilih, untuk pemilihan presiden ini seluruh kekuatan diarahkan untuk memilih Presiden yang menurut mereka terbaik.
Ada 2 kubu yang sama-sama kuat, yaitu kubu yang memilih Prabowo dan yang memilih Jokowi.
Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas kubu yang memilih dan memihak #PrabowoHatta. Kenapa?? Karena saya pribadi sebagai penulis artikel ini pernah ikut serta dalam Organisasi ini, yaitu FSPMI atau Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia.
Kenapa Kami Memilih #PrabowoHatta ..??
Itulah pertanyaan yang harus kami jawab atas sikap kami lebih memihak Prabowo dibandingkan Jokowi. Jawabannya sangat simple, karena Prabowolah satu-satunya Calon Presiden bahkan sebelum ditetapkan KPU berani dan mau menandatangani surat perjanjian dengan gerakan kami yaitu kaum buruh. Kenapa yang lainnya tidak berani..?? entahlah, pertanyaan itu tidak pernah terjawab sampai dengan saat ini. Apakah mereka terlalu berat nantinya untuk memperjuangkan nasib buruh, ataukah mereka tidak punya kemampuan untuk melaksanakannya. Sebenarnya, tuntutan kami kaum buruh tidak muluk-muluk, dan pasti dapat dilaksanakan jika seorang pemimpin memiliki niat yang tulus untuk memperjuangkan nasib kami. Kami tidak menginginkan sesuatu yang sangat “WAH” dan memberatkan partner kami yaitu para pengusaha.
Berikut ini adalah 10 pakta integritas yang ditandatangani #PrabowoHatta.
Ke-10 tuntutan ini yakni:
1. Naikan upah 30% di 2015.
2. Jumlah kebutuhan hidup layak sebanyak 84 item.
3. Jalankan jaminan pensiun wajib di 2015.
4. Jaminan kesehatan untuk buruh dan rakyat kecil gratis.
5. Hapus outsourcing terutama di BUMN.
6. Angkat guru dan tenaga honorer jadi PNS dan subsidi Rp1 juta per bulan untuk mereka.
7. Cabut UU Ormas dan buat RUU Perkumpulan.
8. Sahkan RUU PRT dan revisi UU Perlindungan TKI.
9. Wajib belajar 12 tahun, advokasi APBN sebesar 0,5% untuk beasiswa anak buruh dan perumahan buruh.
10. Transportasi publik yang murah dan nyaman.
Baiklah, itu adalah isi perjanjian kami para buruh dengan calon Presiden Prabowo Subianto. Tidak muluk-muluk bukan..?? kenapa hanya Prabowo yang berani menandatangani..?? Kenapa yang lain tidak..?? sudah jelas bukan kenapa kami condong kepada orang yang memiliki komitmen terhadap buruh..??
Dalam tulisan ini saya juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang beredar luas atas sikap kami memilih Prabowo. Semoga dengan jawaban ini, dapat membuat pembaca memahami sikap kami.
- Kenapa buruh lebih memilih Prabowo Subianto, yang notabene adalah pelanggar HAM dan penculik para aktivis dimasa lalu..??
Jawab: Prabowo Subianto memang pernah “tersangkut” kasus HAM dimasa lalu. Tapi, tahukah anda bahwa sampai saat ini belum ada bukti yang valid tentang keterlibatannya ? bahkan orang yang “katanya” diculik pada masa lalu, saat ini ada yang bergabung ke Partai Gerindra. Apakah masuk akal jika memang Prabowo sang penculik, tiba-tiba korbannya justru memihaknya..??
Kemudian, apakah anda juga tahu apa pangkat Prabowo Subianto saat itu .?? dia adalah komandan kopassus yang notabene dalam struktur keprajuritan bukanlah orang yang bisa “memerintahkan”. Masih ada atasannya, tetapi kenapa atasannya tidak tersentuh sama sekali..?? Kenapa semua beban diberikan ke pundak Prabowo..?? Ada apa..?? Jika anda jeli mengikuti pemberitaan, dalam setiap kesalahan prajurit, berlaku system komando, yaitu jika bawahan bersalah, atasan harus ikut bertanggung jawab. Dan anda semua pasti tahu kelanjutannya sampai saat ini, mengapa atasan Prabowo tidak tersentuh sama sekali.
- Kenapa memilih Prabowo hanya karena berani tandatangan..?? Bukankah didalam surat perjanjian tidak ada klausul sanksi jika tidak dipenuhi..??
Jawab : Kami lebih menghargai orang yang berani berkomitmen dibandingkan orang yang dari awal tidak berkomitmen. Bukankah kita belum tahu kedepannya..??
Untuk Jokowi, dari awal saja sudah tidak ada komitmen terhadap tuntutan buruh, bagaimana nanti kedepannya..?? sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan memenuhi 10 tuntutan buruh.
Sedangkan Prabowo, dari awal dia sudah berani berkomitmen. Dan dalam kondisi seperti ini ada dua kemungkinan terjadi, yaitu Prabowo ingkar janji atau menepati janjinya jika menjadi Presiden. Dan kesempatan masih 50-50 kemungkinannya. Berbeda dengan jika kami memilih jokowi, kemungkinan itu sudah tertutup rapat dan tidak ada sama sekali harapan.
- Ah, itukan Cuma pinter-pinternya Prabowo, hutangnya aja ada trilyunan dan gaji karyawannya aja ada yang gak dibayar. Bagaimana dia bakalan memperjuangkan buruh, sedangkan perusahaanya saja tidak memenuhi tugasnya dengan baik terhdap buruh.
Jawab : he..he… jika anda memiliki pemikiran dan pertanyaan seperti ini, sudah dapat saya pastikan bahwa anda ikut termakan media basi yang suka nyinyir kiri dan kanan.
Coba anda baca sedikit tentang Peraturan KPU Nomr 15 tahun 2014 tentang syarat calon presiden dan Wakil Presiden. Dalam ketentuan (g) berbunyi “Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan Negara”. Jadi dapat dipastikan isu yang berhembus selama ini terpatahkan dengan lolosnya Prabowo menjadi Calon Presiden yang ditetapkan KPU. Bukankah jika memang isu itu terbukti, Prabowo tidak akan bisa menjadi Capres.?? Sangat mudah bukan pembuktiannya..??
Mungkin 3 isu itu saja yang bisa saya jawab disini. Untuk isu lainnya memang banyak, tetapi tidak layak saya perdebatkan dalam tulisan saya kali ini, karena menurut saya, 3 isu yang terpenting tentang buruh sudah saya jawab semua.